Kamis, 19 Desember 2013

Proses Hukuman Mati 4 Banduan Disiarkan Secara Langsung TV China

2 Mac 2013 ccatatan idahsalam
Naw Kham sebelum dieksekusi (Xinhua)

Beijing - Proses menjelang hukuman mati empat banduan kes pembunuhan di China, ditayangkan secara langsung di televisyen setempat. Keempat banduan ini dihukum mati atas pembunuhan 13 nelayan dari China di Sungai Mekong, tahun 2011 lalu.

Tayangan televisyen setempat menyiarkan keempat banduan tersebut dibawa secara terpisah dari penjara hingga ke lokasi hukuman. Keempatnya akan dibunuh dengan cara disuntik mati. Demikian seperti dilansir AFP, Jumaat (1/3/2013).

Yang pertama dibawa adalah Naw Kham, yang merupakan pemimpin geng dadah asal Myanmar. Terlihat mengenakan seluar kelabu   dan jeket warna kelabu, Naw tampak tersenyum ketika digiring keluar dari penjara Kunming di Provinsi Yunnan, China.

Dengan tangan digari, Naw terlihat sedikit meringis kesakitan ketika petugas mengikatkan tali di lengan dan tubuh bahagian atasnya. Kilatan cahaya kamera dan sinar matahari menyoroti Naw yang kemudian digiring ke dalam sebuah   van untuk dibawa ke lokasi hukuman mati.

Adegan yang sama selanjutnya terjadi pada 3 banduan lainnya yang diketahui sebagai anak buah Naw, yakni Hsang Kham dari Thailand, Yi Lai yang tak diketahui asalnya, dan Zha Xika dari Laos. Satu per satu mereka dibawa keluar selang beberapa minit kemudian.

Namun tidak diketahui pasti apakah stesyen televisyen nasional China, CCTV yang menayangkan proses hukuman mati ini juga menayangkan momen eksekusi mati keempat banduan tersebut.

Keempat lelaki ini, bersama dengan dua  lelaki lainnya, dinyatakan bersalah atas berbagai tindak jenayah, mulai dari pembunuhan terancang, perdagangan dadah, penculikan dan pembajakan kapal. Para pelaku yang merupakan satu geng ini ditangkap pasukan keelamatan gabungan dari sejumlah negara, seperti China, Laos, Myanmar, dan Thailand pada operasi penggerebekan awal tahun 2012 lalu.

Setelah eksekusi dilakukan, mahkamah akan menyerahkan jasad keempat mereka ini beserta barang-barang peninggalan mereka kepada kerabat atau keluarga mereka di negara asal masing-masing.
detikNews

Tidak ada komentar:

Posting Komentar